Nov 7, 2010

Kejamnya Pasar Saham

“Berinvestasi di pasar saham akan menyikapi hubungan Anda yang sebenarnya dengan uang. Ini adalah guru yang keras, dingin, lincah dan kejam dari karakter manusia. Setiap ketamakan yang anda tunjukan, dengan cepat akan dikoreksi oleh kerugian dalam pasar. Setiap keraguan dengan cepat akan dihancurkan oleh hilangnya kesempatan. Setiap kesalahan dalam penilaian akan dengan cepat diperbesar kerugian. Disiplin dan kemampuan memprediksi merupakan kunci permainan ini” (Peter Spann).

Kutipan di atas berasal dari Peter Spann. Peter Spann adalah CEO dari firma Freeman Fox yang bergerak di bidang layanan keuangan, yang berasal dari Australia. Sebelum anda terjun untuk berinvestasi di pasar saham, ada baiknya kita mengetahui cerita pasar saham yang keras dan kejam. Begini ceritanya.......

Suatu hari di sebuah desa seseorang yang kaya raya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp 100rb per ekornya.

Para penduduk desa yang menyadari bahwa banyak monyet disekitar desa pun mulai masuk hutan dan menangkapinya. Si orang kaya membeli ribuan ekor monyet dengan harga 100ribu rupiah, tapi karena akhirnya monyet semakin sulit dicari, penduduk desa pun menghentikan usaha menangkapi monyet.

Maka si orang kaya pun sekali lagi mengumumkan akan membeli monyet dengan harga 200rb rupiah per ekor.

Tentu saja hal ini memberi semangat baru bagi penduduk desa untuk mulai menangkapi monyet lagi. Tak berapa lama, jumlah monyet pun semakin sedikit dan semakin sulit dicari dan penduduk pun kembali bertani.

Harga monyet pun merambat naik hingga 250ribu namun monyet sudah sangat sulit dicari. Sekali lagi si orang kaya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga 500rb rupiah per ekor!

Namun, karena si orang kaya harus pergi ke kota karena urusan bisnis, asistennya akan menggantikannya atas namanya. Dengan tiada kehadiran si orang kaya, si asisten pun berkata pada penduduk desa: “Lihatlah monyet-monyet yang ada di kurungan besar yang dikumpulkan oleh si orang kaya itu. Saya akan menjual monyet-monyet itu kepada kalian dengan harga 350rb per ekor dan saat si orang kaya kembali, kalian bisa menjualnya kembali ke si orang kaya dengan harga 500rb rupiah! Bagaimana?”

Akhirnya, penduduk desa pun mengumpulkan uang simpanan mereka dan membeli semua monyet yang ada di kurungan. Namun kemudian, mereka tak pernah lagi melihat si orang kaya maupun si asisten. Yang terlihat hanya monyet dimana-mana!

Siapkah anda terjun untuk berinvestasi di pasar saham?


Referensi:
http://angguntrader.blogspot.com/2010_05_01_archive.html
http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pendidikan/kisah-sukses-peter-spann
http://www.mail-archive.com/obrolan-bandar@yahoogroups.com/msg129867.html

No comments:

Post a Comment